Ikhlas itu…. Ketika nasehat, kritik dan bahkan
fitnah, tidak mengendorkan amalmu dan tidak membuat semangatmu punah.
Ikhlas itu… Ketika hasil tak sebanding usaha
dan harapan, tak membuatmu menyesali amal dan tenggelam dalam kesedihan.
Ikhlas itu… Ketika amal tidak bersambut apresiasi
sebanding, tak membuatmu urung bertanding.
Ikhlas itu… Ketika niat baik disambut berbagai
prasangka, kamu tetap berjalan tanpa berpaling muka.
Ikhlas itu… Ketika sepi dan ramai, sedikit atau
banyak, menang atau kalah, kau tetap pada jalan lurus dan terus melangkah.
Ikhlas itu… ketika kau lebih mempertanyakan apa
amalmu dibanding apa posisimu, apa peranmu dibanding apa kedudukanmu, apa
tugasmu dibanding apa jabatanmu.
Ikhlas itu.. ketika ketersinggungan pribadi tak
membuatmu keluar dari barisan dan merusak tatanan.
Ikhlas itu… ketika posisimu di atas, tak
membuatmu jumawa, ketika posisimu di bawah tak membuatmu enggan bekerja.
Ikhlas itu… ketika khilaf mendorongmu minta
maaf, ketika salah mendorongmu berbenah, ketika ketinggalan mendorongmu
mempercepat kecepatan.
Ikhlas itu… ketika kebodohan orang lain
terhadapmu, tidak kau balas dengan kebodohanmu terhadapnya, ketika
kedzalimannya terhadapmu, tidak kau balas dengan kedzalimanmu terhadapnya.
Ikhlas itu… ketika kau bisa menghadapi wajah
marah dengan senyum ramah, kau hadapi kata kasar dengan jiwa besar, ketika kau
hadapi dusta dengan menjelaskan fakta.
Ikhlas itu…. Gampang diucapkan, sulit
diterapkan….. namun tidak mustahil diusahakan.
Ikhlas itu... Seperti surat Al Ikhlas.. Tak ada
kata ikhlas di dalamnya...
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment