MENEMANI MAYAT SELAMA 40 HARI


Alkisah seorang Konglomerat yang sangat kaya raya menulis surat wasiat: "Barang siapa yang mau menemaniku selama 40 hari di dalam kubur setelah aku mati nanti, akan aku beri warisan separuh dari harta peninggalanku." 

Lalu ditanyakanlah hal itu kepada anak-anaknya apakah mereka sanggup menjaganya di dalam kubur nanti. 

Tapi anak-anaknya menjawab, "Mana mungkin kami sanggup menjaga ayah, karena pada saat itu ayah sudah menjadi mayat." 

Keesokan harinya, dipanggillah semua adik-adiknya. Dan beliau kembali bertanya, “Adik-adikku, sanggupkah diantara kalian menemaniku di dalam kubur selama 40 hari setelah aku mati nanti? Aku akan memberi setengah dari hartaku!"

Adik-adiknya pun menjawab, “Apakah engkau sudah gila? Mana mungkin ada orang yang sanggup bersama mayat selama itu di dalam tanah.” 

Lalu dengan sedih Konglomerat tadi memanggil ajudannya, untuk mengumumkan penawaran istimewanya itu ke se antero negeri.

Akhirnya, sampai jugalah pada hari di mana Konglomerat tersebut kembali ke Rahmatullah. Kuburnya dihias megah laksana sebuah peristirahatan termewah dengan semua perlengkapannya. 

Pada waktu yang hampir bersamaan, seorang Tukang Kayu yang sangat miskin mendengar pengumuman wasiat tersebut. Lalu Tukang Kayu tersebut dengan tergesa-gesa segera datang ke rumah Konglomerat tersebut untuk memberitahukan kepada ahli waris akan kesanggupannya. 

Keesokan harinya dikebumikanlah jenazah Sang Konglomerat. Si Tukang Kayu pun ikut turun ke dalam liang lahat sambil membawa Kapaknya. Yang paling berharga dimiliki si Tukang Kayu hanya Kapak, untuk bekerja mencari nafkah.

Setelah tujuh langkah para pengantar jenazah meninggalkan area pemakaman, datanglah Malaikat Mungkar dan Nakir ke dalam kubur tersebut. 

Si Tukang kayu menyadari siapa yang datang, ia segera agak menjauh dari mayat Konglomerat. Di benaknya, sudah tiba saatnya lah si Konglomerat akan diinterogasi oleh Malaikat Mungkar dan Nakir. 

Tapi yang terjadi malah sebaliknya, Malaikat Mungkar-Nakir malah menuju ke arahnya dan bertanya, "Apa yang kau lakukan di sini?" 

Aku menemani mayat ini selama 40 hari untuk mendapatkan setengah dari harta warisannya", jawab si Tukang kayu.

Apa saja harta yang kau miliki?", tanya Mungkar-Nakir. 

"Hartaku cuma Kapak ini saja, untuk mencari rezeki", jawab si Tukang Kayu. 

Kemudian Mungkar-Nakir bertanya lagi, "Dari mana kau dapatkan Kapakmu ini?"

"Aku membelinya", balas si Tukang Kayu. 

Lalu pergilah Mungkar dan Nakir dari dalam kubur tersebut. 

Besok di hari kedua, mereka datang lagi dan bertanya, "Apa saja yang kau lakukan dengan Kapakmu?" 

"Aku menebang pohon untuk dijadikan kayu bakar, lalu aku jual ke pasar", jawab tukang kayu. 

Di hari ketiga ditanya lagi, "Pohon siapa yang kau tebang dengan Kapakmu ini?" 

"Pohon itu tumbuh di hutan belantara, jadi ngak ada yang punya", jawab si Tukang Kayu.

"Apa kau yakin?", lanjut Malaikat. 

Kemudian mereka menghilang.

Datang lagi di hari ke empat, bertanya lagi "Adakah kau potong pohon-pohon tersebut dengan Kapak ini sesuai ukurannya dan beratnya yang sama untuk dijual?"

"Aku potong dikira-kira saja, mana mungkin ukurannya bisa sama rata", tegas tukang kayu. 

Begitu terus yang dilakukan Malaikat Mungkar Nakir, datang dan pergi sampai tak terasa sekarang 39 hari sudah. Dan yang ditanyakan masih berkisar dengan Kapak tersebut.

Di hari terakhir yang ke 40, datanglah Mungkar dan Nakir sekali lagi bertemu dengan Tukang kayu tersebut. Berkata Mungkar dan Nakir, "Hari ini kami akan kembali bertanya soal Kapakmu ini". 

Belum sempat Mungkar-Nakir melanjutkan pertanyaannya, si Tukang kayu tersebut segera melarikan diri ke atas dan membuka pintu kubur tersebut. Ternyata di luar sudah banyak orang yang menantikan kehadirannya untuk keluar dari kubur tersebut. 

Si Tukang Kayu dengan tergesa-gesa keluar dan lari meninggalkan mereka sambil berteriak, "Kalian ambil saja semua bagian harta warisan ini, karena aku sudah tidak menginginkannya lagi."

Sesampai di rumah, si Tukang Kayu berkata kepada istrinya, "Aku sudah tidak menginginkan separuh harta warisan dari mayat itu. Di dunia ini harta yang kumiliki padahal cuma satu Kapak ini, tapi Malaikat Mungkar-Nakir selama 40 hari yang mereka tanyakan dan persoalkan masih saja di seputar Kapak ini. Bagaimana jadinya kalau hartaku begitu banyak? Entah berapa lama dan bagaimana aku menjawabnya."

Dari Ibnu Mas’ud RA dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda, "Tidak akan bergerak tapak kaki anak Adam pada hari kiamat, hingga ia ditanya tentang 5 perkara, yaitu umurnya untuk apa dihabiskannya, masa mudanya kemana dipergunakannya, hartanya darimana ia memperolehnya dan kemana dibelanjakannya, ilmunya sejauh mana diamalkan?" (HR. Turmudzi)
"SYUKUR YANG TERLUPAKAN"

Seorang kakek usia 80 tahun menjalani operasi telinga yang nyaris tuli.
Setelah operasi sukses & kakek bisa mendengar kembali, maka datanglah tagihan biayanya. Kakek itu tiba2 menangis. Dokter yang melihat sang kakek seperti itu merasa iba & mengatakan bahwa bila tagihan itu terlalu tinggi maka ia akan membebaskan biaya dokter.

Tetapi sang kakek menjawab: *"Aku bukan menangis karena uang yang akan aku keluarkan, tapi menangis karena selama ini TUHAN telah memberiku pendengaran yang jelas, namun TUHAN tidak pernah mengirimiku tagihan."*


Kadang *KENIKMATAN yang TUHAN berikan seringkali kita tidak pernah mensyukurinya, baru kita ingat saat MUSIBAH menimpa kita.*

*Nikmat sehat baru terasa saat kita sakit*, saat sehat kita lupa.
*Nikmat kaya baru terasa saat kita jatuh miskin*, saat kaya kita lupa.
*Nikmat waktu luang baru terasa saat kita sibuk*, saat punya waktu luang kita lupa.
*Nikmat keluarga baru terasa setelah mereka tiada*, saat mereka ada kita me-nyia2kannya.
*Nikmat umur panjang baru terasa saat malaikat maut mendatangi kita*, saat hidup kita melupakannya.

*Jalani hari ini dengan penuh rasa SYUKUR, meski nanti apa yang kita dapatkan tidak sesuai dengan harapan.*
*Jika kita punya kaki untuk melangkah, mengapa kita menginginkan sayap untuk terbang?*
*Jika kita mempunyai mata untuk menatap masa depan, mengapa kita pejamkan mata untuk berkhayal?*

Semoga bermanfaat
Suatu hari ada seorang Atlet Binaraga bernama Ahdi Hercules lg belanja diwarung,kebetulan si penjaga warung itu seorang janda muda bertubuh sexi tp menderita gangguan pendengaran.


Ahdi : "Ada telor Mbak?
Janda : "Apa kang, kurang jelas!
Ahdi : "Telor Mbak!
Janda : "Gimana kang?
Ga mau bertele-tele Ahdi langsung membuka lengan bajunya & memperagakan otot tangannya yg menonjol mirip telor.
Janda : "Oo telor,ada kang.Mau beli apa lg?


Ahdi : "Sekalian tahu deh.
Janda : "Apa kang?
Ahdi : "Tahuuu Mbak!
Janda : "Gimana kang?
Lalu Ahdi melepas bajunya & memperlihatkan otot perutnya yg sixpacks mirip tahu.
Janda : "Oo tahu,beli apa lg kang?


Ahdi : "Terong jg Mbak,kayanya enak oseng-oseng tahu dicampur terong.
Janda : "Apa kang?
Ahdi : "Teroong Mbak!
Janda : "Apaan kang,kurang jelas!
Dengan kesal Ahdi membuka celananya& mempertontonkan isinya.
Janda : "Oo cabe rawit,bilang dong...
Ahdi : ( nangis........terong di bilang cabe rawit)
Ada seorang anak yang sangat benci kepada ibunya, begitu besar kebencian yang di rasakannya, bukan karena ibunya jahat & tidak perhatian kepadanya, tapi semata karena mata ibunya cacat sebelah.

ketika sekolah dasar , sang anak sering di ejek teman temannya dengan sebutan anak sibuta.
Pernah suatu ketika si ibu memanggil & tersenyum kepadanya, ketika dia sedang berkumpul dengan temannya, bukan sebuah senyuman yang di dapatkan oleh si ibu, tetapi sumpah serapah yang di lontarkan sang anak. Sang Anak berkata di depan ibunya bahwa dia benci ibunya karena ibunya buta & dan dia ingin ibunya mati saja.


Tahun berganti sang Anak telah memiliki keluarga sendiri & selama itu dia tidak pernah lagi mau tinggal dengan ibunya. suatu kali sang ibu berada di depan rumah anaknya. bukannya di persilahkan masuk tapi di usir dengan penuh cacian. ibu meninggalkan rumah itu dengan wajah sedih. Ia jatuh sakit dan akhirnya meninggal.

Para tetangga mengabarkan pada sang anak. Sang Anak tidak merasa sedih atas kepergian ibunya. seorang tetangga lalu mengirimkan sepucuk surat dari sang ibu, dalam surat ibu hanya mengatakan.

"Maafkan saya jika selama ini membuat mu malu. Nak, mata ibu memang cacat sebelah, karena ketika kamu masih berusia 3 Tahun kamu terjatuh ketika bermain sehingga mata mu buta sebelah. Karena tidak ingin melihat matamu buta sebelah, ibu memberikan mata ibu sebelah untuk mu nak. Ibu tidak perduli harus kehilangan sebelah mata demi kamu agar kamu tetap sempurna"

Di Akhir surat sang ibu mengatakan bahwa dia begitu mencintai sang anak & ingin sekali memeluk sang anak yang ia bayangkan ketika anaknya tergolek jatuh & kehilangan sebelah mata.

Tercekat kerongkongan sang anak ketika membaca, tak kuasa butiran air mata mengalir dari sudut matanya, dengan sesak di penuhi perasaan haru & bersalah teramat dalam..
SUATU ketika Imam Ahmad ingin menghabiskan waktu malam di dalam masjid. Ia berpakaian layaknya orang biasa, sehingga sulit dikenali orang.
Tetapi, oleh penjaga masjid, beliau dilarang menginap di dalamnya.
Imam Ahmad berusaha membujuk si penjaga itu agar bisa menetap di masjid tersebut, namun usahanya sia-sia. Maka, Imam Ahmad berkata, “Aku akan tidur di tempat berpijaknya telapak kakiku sekarang ini!”

Benar saja, Imam Ahmad bin Hanbal akhirnya tidur di tempat berpijaknya telapak kaki beliau.
Dan si penjaga tadi kemudian pergi entah kemana meninggalkan masjid.


Ketika itu, seorang tukang roti lewat dan melihat Imam Ahmad tertidur di teras masjid. Ia menawari beliau untuk menginap di rumahnya. Imam Ahmad pun menerima tawaran tersebut. Sejurus kemudian ia dan tukang roti tadi pergi meninggalkan masjid untuk menginap di rumahnya.

Setelah sampai, Imam Ahmad disambut dengan penuh penghormatan. Si tuan rumah beres-beres mempersiapkan segalanya untuk Imam Ahmad, dan beliau dipersilahkan untuk beristirahat.

Setelah semuanya dirasa tidak ada yang masalah, tukang roti yang mengajak Imam Ahmad menginap di rumahnya pun mulai membuat adonan roti untuk dijual besok harinya. Si tukang roti meninggalkan Imam Ahmad sendirian. Ada sesuatu yang tidak biasa, didengar oleh Imam Ahmad dari tukang roti tadi. Ternyata tukang roti itu beristighfar dan terus beristighfar dalam kesibukannya mengolah adonan.

Waktu pun terus berlalu, namun tukang roti tadi tidak berhenti dari mengucap istighfar. Keadaannya terus seperti sebelumnya, sehingga membuat Imam Ahmad merasa takjub. Kemudian pada pagi harinya, beliau bertanya kepada tukang roti itu tentang istighfar yang diucapkan di malam hari.

Tukang roti itu menjawab bahwa ia sudah melakukannya sudah sejak lama. Setiap kali membuat adonan, ia selalu beristighfar.

Imam Ahmad melanjutkan pertanyaannya, “Apakah engkau mendapat manfaat dari istighfar yang sering engkau ucapkan?” Pertanyaan ini sengaja ia tanyakan, meskipun beliau sudah tahu manfaat dan keutamaannya.

Tukang roti pun menjawab, “Ya, demi Allah, setiap kali aku memanjatkan doa kepada Allah, Ia selalu mengabulkan doaku. Kecuali satu saja.”
“Apa itu?” tanya Imam Ahmad.

Tukang roti menjawab, “Bertemu Imam Ahmad bin Hanbal.”
Lalu, dengan takjub Imam Ahmad berkata, “Aku adalah Ahmad bin Hanbal. Demi Allah, aku benar-benar didatangkan oleh Allah kepadamu.”
Pagi-pagi sekali, Sarah mengetuk pintu rumah ibunya. Ia menggendong anaknya dan membawa satu tas besar di tangan kanannya.
Dari matanya yang sembab dan merah, ibunya sudah tahu kalau Sarah pasti habis bertengkar lagi dengan Rafi suaminya.


Meski heran, karena biasanya Sarah hanya sebatas menelpon sambil menangis jika bertengkar dengan Rafi. Ayah Sarah yang juga keheranan, segera menghampiri Sarah dan menanyakan masalahnya.
Sarah mulai menceritakan awal pertengkarannya dengan Rafi tadi malam.
Sarah kecewa karena Rafi telah membohongi Sarah selama ini.
Sarah menemukan buku rekening Rafi terjatuh didalam mobil.
Sarah baru tahu, kalau Rafi selalu menarik sejumlah uang setiap bulan, di tanggal yang sama.
Sementara Sarah tahu, uang yang Sarah terima pun sejumlah uang yang sama.
Berarti sudah 1 tahun lebih, Rafi membagi uangnya, setengah untuk Sarah, setengah untuk yang lain. Jangan-jangan ada wanita lain??

Ayah Sarah hanya menghela nafas, wajah bijaksananya tidak menampakkan rasa kaget atau pun marah.

"Sarah...,
» Yang pertama, langkahmu datang ke rumah ayah sudah 'Dilaknat Allah dan para MalaikatNya', karena meninggalkan rumah tanpa seizin suamimu"
Kalimat ayah sontak membuat Sarah kebingungan. Sarah mengira ia akan mendapat dukungan dari ayahnya.

» "Yang kedua, mengenai uang suamimu, kamu tidak berhak mengetahuinya.
Hakmu hanyalah uang yang diberikan suamimu ke tanganmu.
Itu pun untuk kebutuhan rumah tangga.
Jika kamu membelanjakan uang itu tanpa izin suamimu, meskipun itu untuk sedekah, itu tak boleh". Lanjut ayahnya.
"Sarah..,
Rafi menelpon ayah dan mengatakan bahwa sebenarnya uang itu memang diberikan setiap bulan untuk seorang wanita.
Rafi tidak menceritakannya padamu, karena kamu tidak suka wanita itu sejak lama.
Kamu sudah mengenalnya, dan kamu merasa setelah menikah dengan Rafi,maka hanya kamulah wanita yang memilikinya".
"Rafi meminta maaf kepada ayah karena ia hanya berusaha menghindari pertengkaran denganmu.
Ayah mengerti karena ayah pun sudah mengenal watakmu" mata ayah mulai berkaca-kaca.
"Sarah...,
kamu harus tahu, setelah kamu menikah maka yang wajib kamu taati adalah suamimu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
_*Jika suamimu ridho pdmu, maka Allah pun Ridho*_
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sedangkan suamimu, ia wajib taat kepada ibunya.
Begitulah Allah mengatur laki-laki untuk taat kepada ibunya.
Jangan sampai kamu menjadi penghalang bakti suamimu kepada ibundanya".
"Suamimu, dan harta suamimu adalah milik ibu nya".
Ayah mengatakan itu dengan tangis. Air matanya semakin banyak membasahi pipinya.
Seorang ibu melahirkan anaknya dengan susah payah dan kesakitan.
• Kemudian ia membesarkannya hingga dewasa hingga anak laki-lakinya menikah, ia melepasnya begitu saja.
• Kemudian anak laki-laki itu akan sibuk dengan kehidupan barunya.
• Bekerja untuk keluarga barunya.
• Mengerahkan seluruh hidupnya untuk istri dan anak-anaknya.
• Anak laki-laki itu hanya menyisakan sedikit waktu untuk sesekali berjumpa dengan ibunya. sebulan sekali, atau bahkan hanya1 tahun sekali.

"Kamu yang sejak awal menikah tidak suka dengan ibu mertuamu. Kenapa?
Karena rumahnya kecil dan sempit? Sehingga kamu merajuk kepada suamimu bahwa kamu tidak bisa tidur disana.
Anak-anakmu pun tidak akan betah disana.
Sarah.., mendengar ini ayah sakit sekali".
"Lalu, jika kamu saja merasa tidak nyaman tidur di sana.
Bagaimana dengan ibu mertuamu yang dibiarkan saja untuk tinggal disana?"
"Uang itu diberikan untuk ibunya.
Rafi ingin ayahnya berhenti berkeliling menjual gorengan.
Dari uang itu ibunda Rafi hanya memakainya secukupnya saja, selebihnya secara rutin dibagikan ke anak-anak yatim dan orang-orang tidak mampu di kampungnya.
Bahkan masih cukup untuk menggaji seorang guru ngaji di kampung itu" lanjut ayah.
Sarah membatin dalam hatinya, uang yang diberikan Rafi sering dikeluhkannya kurang.
Karena Sarah butuh banyak pakaian untuk mengantar jemput anak sekolah. 

Sarah juga sangat menjaga penampilannya untuk merawat wajah dan tubuhnya di spa.
Berjalan-jalan setiap minggu di mall.
Juga berkumpul sesekali dengan teman-temannya di restoran.
Sarah menyesali sikapnya yang tak ingin dekat-dekat dengan mertuanya yang hanya seorang tukang gorengan. Tukang gorengan yang berhasil
• Menjadikan Rafi seorang sarjana,
• mendapatkan pekerjaan yang di idam-idamkan banyak orang.
• Berhasil mandiri, hingga Sarah bisa menempati rumah yang nyaman dan mobil yang bisa ia gunakan setiap hari.

"Ayaaah, maafkan Sarah", tangis sarah meledak.

Ibunda Sarah yang sejak tadi duduk di samping Sarah segera memeluk Sarah.
"Sarah...
• kembalilah ke rumah suamimu. Ia orang baik nak...
• Bantulah suamimu berbakti kepada orang tuanya.
• Bantu suamimu menggapai surganya, dan dengan sendirinya, ketaatanmu kepada suamimu bisa menghantarkanmu ke surga".
Ibunda sarah membisikkan kalimat itu ke telinga Sarah.Sarah hanya menjawabnya dengan anggukan, ia menahan tangisnya.
Bathinnya sakit, menyesali sikapnya.

Namun Sarah berjanji dalam hatinya, untuk menjadi istri yang taat pada suaminya...
Subhanallah....
KISAH nyata, terjadi di Pakistan. Seorang Dr Ahli Bedah terkenal bernama Dr. Ishan tergesa-gesa menuju airport. Beliau berencana akan menghadiri Seminar Dunia dalam bidang kedokteran, yang akan membahas penemuan terbesarnya di bidang kedokteran.
Setelah perjalanan pesawat sekitar 1 jam, tiba-tiba diumumkan bahwa pesawat mengalami gangguan dan harus mendarat di airport terdekat.

Beliau mendatangi ruangan penerangan dan berkata: “Saya ini dokter spesial, tiap menit nyawa manusia bergantung pada saya, dan sekarang kalian meminta saya menunggu pesawat diperbaiki dalam 16 jam?”

Pegawai menjawab: “Wahai dokter, jika Anda terburu-buru Anda bisa menyewa mobil, tujuan Anda tidak jauh lagi dari sini, kira-kira dengan mobil 3 jam tiba.”


Dr. Ishan setuju dengan usul pegawai tersebut dan menyewa mobil. Baru berjalan 5 menit, tiba-tiba cuaca mendung, disusul dengan hujan besar disertai petir yang mengakibatkan jarak pandang sangat pendek.

Setelah berlalu hampir 2 jam, mereka tersadar mereka tersesat dan terasa kelelahan. Terlihat sebuah rumah kecil tidak jauh dari hadapannya, dihampirilah rumah tersebut dan mengetuk pintunya. Terdengar suara seorang wanita tua: “Silahkan masuk, siapa ya?”
Terbukalah pintunya.

Dia masuk dan meminta kepada ibu tersebut untuk istirahat duduk dan mau meminjam teleponnya. Ibu itu tersenyum dan berkata: “Telepon apa Nak? Apa Anda tidak sadar ada dimana? Di sini tidak ada listrik, apalagi telepon. Namun demikian, masuklah silahkan duduk saja dulu istirahat, sebentar saya buatkan teh dan sedikit makanan untuk menyegarkan dan mengembalikan kekuatan Anda.”

Dr. Ishan mengucapkan terima kasih kepada ibu itu, lalu memakan hidangan. Sementara ibu itu sholat dan berdoa serta perlahan-lahan mendekati seorang anak kecil yang terbaring tak bergerak di atas kasur disisi ibu tersebut, dan dia terlihat gelisah diantara tiap sholat. Ibu tersebut melanjutkan sholatnya dengan do’a yang panjang.

Dokter mendatanginya dan berkata: “Demi Allah, Anda telah membuat saya kagum dengan keramahan Anda dan kemuliaan akhlak Anda, semoga Allah menjawab do’a-do’a Anda.”
Berkata ibu itu: “Nak, Anda ini adalah ibnu sabil yang sudah diwasiatkan Allah untuk dibantu. Sedangkan do’a-do’a saya sudah dijawab Allah semuanya, kecuali satu.”
Bertanya Dr. Ishan: “Apa itu do’anya?”
Ibu itu berkata: “Anak ini adalah cucu saya, dia yatim piatu. Dia menderita sakit yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter-dokter yang ada di sini. Mereka berkata kepada saya ada seorang dokter ahli bedah yang akan mampu menyembuhkannya; katanya namanya Dr. Ishan, akan tetapi dia tinggal jauh dari sini, yang tidak memungkinkan saya membawa anak ini ke sana, dan saya khawatir terjadi apa-apa di jalan. Makanya saya berdo’a kepada Allah agar memudahkannya.”

Menangislah Dr. Ishan dan berkata sambil terisak: “Allahu Akbar, Laa haula wala quwwata illa billah. Demi Allah, sungguh do’a ibu telah membuat pesawat rusak dan harus diperbaiki lama serta membuat hujan petir dan menyesatkan kami, hanya untuk mengantarkan saya ke ibu secara cepat dan tepat. Saya lah Dr. Ishan Bu, sungguh Allah swt telah menciptakan sebab seperti ini kepada hambaNya yang mu-min dengan do’a.
Ini adalah perintah Allah kepada saya untuk mengobati anak ini.”
TUNDUKANLAH PADANGANMU KARNA ITU BAGIAN PANAH SETAN YANG DAHSYAT...

Seorang hamba yang shaleh bernama: Sulaiman bin Yasar -rahimahullah-, beliau keluar dari Madinah untuk melakukan safar bersama temannya, dan setibanya mereka di kota Abwaa, temannya berdiri berjalan menuju sebuah pasar untuk membeli (bekal) makanan bagi mereka, dan Sulaiman pun duduk di tenda (menanti temannya).

 

Dan Sulaiman bin Yasar adalah seorang pria yang tampan dan gagah, termasuk pria yang berwajah sangat tampan, dan paling menjaga diri dari keharaman Allah!!

�[Dalam penantiannya] ternyata ada seorang wanita dusun dari penduduk gunung memandangnya dari tenda (miliknya), dan ketika wanita itu melihat ketampanan Sulaiman dan kegagahannya maka turunlah dia dari atas bukit menemui Sulaiman, dengan memakai cadar dan sarung tangannya, kemudian dia datang dan berdiri di hadapan Sulaiman.

�Kemudian dia membuka wajahnya yang laksana rembulan di malam purnama seraya berkata: "apakah engkau mau memberiku (sesuatu)?".

�Maka Sulaiman pun menundukkan pandangannya dari wanita tersebut! Dan Sulaiman mengira bahwa dia adalah wanita miskin yang membutuhkan makanan, maka Sulaiman pun berdiri untuk memberikannya sebagian makanan (sisa perjalanan yang ada padanya).

� Dan ketika sang wanita melihat itu, dia pun berkata: "aku tidak menginginkan makanan ini, tetapi yang aku inginkan ialah apa yang dilakukan oleh seorang pria terhadap istrinya!!

�Maka berubahlah wajah Sulaiman dan menjadi legam dan dia pun teriak sembari mengatakan: "sungguh Iblis yang telah mengirim dirimu kepadaku!!"

�Kemudian Sulaiman menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, dan dia benamkan kepalanya diantara kedua lututnya, dan mulailah dia menangis dan berteriak!!

�Maka tatkala wanita cantik jelita tersebut melihat bahwa Sulaiman tidak ingin melihat kepada dirinya, dia pun menutupkan cadar ke wajahnya, dan berpaling kembali menuju tendanya.

SANGAT jauh dengan zaman sekarang BETUL NGA.
SUBHANALLAH.

Semoga bermanfaat..
Beberapa wasiat berharga untuk para guru :

1. Hendaknya tidak mengambil cuti sakit ketika engkau tidak sakit sehingga tidak menggabungkan dua maksiat : kebohongan dan makan harta haram. Sesungguhnya pemotongan gaji dilandasi taqwa dan takut kepada Allah itu lebih baik dan lebih kekal.


2. Terimalah murid-muridmu dengan segala kesalahan mereka karena mereka bukan malaikat, bukan pula syaitan. Tidak ada alasan untuk lari dari meluruskan kesalahan-kesalahan itu karena Anda adalah murabbi (pendidik) dan ini yang diharapkan dari Anda.


3. Tunjukkan rasa hormat Anda kepada murid yang ada di hadapan Anda dengan cara menerangkan keutamaan mereka sebagai penuntut ilmu. Hal ini akan mendekatkan jarak Anda dalam menuju hati mereka.


4. Ingatlah bahwa banyak di antara orang-orang besar menjadi besar lantaran satu kata dari seorang guru yang melejitkan mereka dan memantik cita mereka hingga menggapai puncak. Jadilah Anda pencetak orang-orang besar itu.


5. Perbagus cara interaksi anda dengan para murid. Tinggalkan kesan yg baik pada diri mereka. Berapa banyak guru yang mendapat doa dari murid setelah bertahun-tahun terlewati, atau setelah berada di liang kubur.


6. Semua mata pelajaran dapat dikaitkan dengan ajaran-ajaran Islam. Tinggal bagaimana Anda mencari media yang tepat.


 
7. Setiap menit keterlambatan Anda dalam memulai pelajaran atau keluar sebelum waktu selesai, setiap menit yang berlalu dalam kopi dan cemilan (sebab keterlambatan-pent.) adalah hak murid, ia akan mengambilnya pada hari penghitungan amal.

8. Berapa banyak guru yang menjadi sebab lurusnya arah berpikir kaum muda sehingga ia mendapatkan doa-doa tulus dan kebaikan yang mengalir. Ya Allah, tambahkan dan berkahi setiap guru yang kuat, bertanggung jawab, dan senantiasa berbuat baik.


9. Di depan anda ada generasi. Bangkitkan jiwa mereka, ajarkan cinta kepada ilmu, dan bangunkan semangat. Barangkali satu kata dari Anda dapat membakar spirit dalam hatinya dan menjadi kebaikan untuk ummat.


10. Rasa takut murid Anda terhadap Anda bukanlah pertanda keberhasilan dan keterampilan Anda dalam menegakkan kedisiplinan. Itu hanya pertanda bahwa Anda gagal dalam memerankan pendidikan. Pendidikan itu membawa ketegasan dan kasih sayang bukan dengan menakut-nakuti.


11. Syekh Utsaimin rh membedakan antara pulpen inventaris kantor dan pulpen pribadi karena takut makan barang haram. Lantas bagaimana dengan orang yang menghalalkan sesuatu yang lebih berharga daripada tinta? Yaitu waktu!


12. Ingatlah bahwa anda mempunyai anak yang diajar oleh guru-guru seperti anda. Maka berbuat baiklah kepada anak orang niscaya Allah akan menyiapkan bagi anak anda guru-guru yang akan berbuat baik kepada mereka. Balasan sesuai dengan amal perbuatan.


13. Ikhlaskan niat utk Allah. Karena sesungguhnya anda sedang melakukan tugas para Nabi. Dan jika anda mengharap pahala dalam pekerjaan anda, maka setiap jam pada siang hari anda dalam timbangan kebaikan anda.

Sebuah sekolah di India mengirimkan surat kepada orang tua murid beberapa bulan sebelum ujian akhir.


 
Yth orang tua murid,

Ujian sekolah akan dimulai segera. Saya mengerti bahwa bapak/ibu sangat berharap anaknya berhasil dalam ujian ini.

Tetapi, ingatlah, diantara para siswa yang akan ikut ujian, ada yang akan menjadi artis, yang tidak perlu menjadi pintar dalam matematika.

Ada wiraswasta, yang tidak perlu tahu Sejarah atau Literatur bahasa Inggris.

Ada musisi, yang nilai Kimia tidak penting buat dia.

Ada olahragawan, yang kekuatan fisiknya lebih penting daripada Fisika.

Jika anak bapak/ibu mendapatkan nilai terbaik itu bagus sekali. Tetapi, jika tidak tolong jangan renggut atau ambil kepercayaan diri mereka.

Katakan pada mereka bahwa hal itu tidak menjadi masalah, itu hanya sebuah ujian. Mereka akan melalukan sesuatu yang jauh lebih besar dalam hidup mereka.

Katakan pada mereka, berapapun nilai mereka, Anda MENCINTAI mereka dan Anda tidak akan menghakimi atau menilai mereka.

Silakan lakukan ini dan jika Anda melakukan ini, perhatikan bagaimana Anak Anda menaklukkan dunia. Satu ujian seharusnya tidak merenggut atau menghilangkan mimpi dan bakat mereka.
Dan tolong jangan berpikir bahwa hanya dokter dan insinyur saja orang-orang yang berbahagia di dunia. Ada banyak di dunia ini yang bisa mendatangkan kebahagiaan.

Salam Hangat,
Kepala Sekolah

Popular Posts